Cara Pemupukan Kelepa Sawit Yang Sering Digunakan Dan Terbukti Berhasil
SeputarSawit - Supaya tanaman kelapa sawit tetap tumbuh subur dan menghasilkan buah sawit yang lebat, diperlukan tehnik pemupukan dan perawatan kelapa sawit yang benar. Walaupun sawit termasuk tanaman keras, sawit tetap memerlukan perawatan serta pemupukan yang baik.
Perawatan di sini antara lain seperti membersihkan “piringan” supaya hama penyakit tidak mudah menyerang tanaman karena jika sekitar piringan kotor dan banyak tanaman pengganggu itu akan mengganggu pertumbuhan tanaman dan sebagai sarang hama penyakit pada sawit.
Piringan adalah tanah di sekitar tanaman yang tidak boleh ditumbuhi rumput atau tanamn lainnya. Piringan ini juga berfungsi untuk tempat pemupukan tanaman supaya lebih mudah diserap langsung oleh tanaman sawit.
Pemupukan tanaman kelapa sawit tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pemupukan harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh orang yang ahli dibidangnya supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Ini berlaku untuk waktu pemupukan, pupuk yang digunakan dan dosis yang dianjurkan. Karena perbedaan wilayah, karakteristik tanah, dll maka tanyakan langsung ke ahlinya atau PPL sekitar anda untuk mendapatkan gambaran cara pemupukan yang terbaik didaerah anda. Waktu yang paling tepat untuk melakukan pemupukan adalah ketika curah hujannya kecil. Jangan melakukan pemupukan ketika musim hujan sedang tinggi tingginya karena nanti pemupukan akan menjadi sia sia karena pupuk akan terbuang bersama dengan air hujan.
Pemupukan kelapa sawit dilakukan 3 sampai 4 kali per tahun tergantung pada kondisi kondisi tanaman, tanah, umur tanaman dan jumlah pupuknya.
Khusus untuk pemupukan kelapa sawit pada tanah marjinal seperti lahan berpasir dan lahan gambut maka akan sangat dianjurkan untuk melakukan pemupukan lebih banyak dan lebih intensif lagi. Jadi diperlukan sebuah budidaya yang tepat guna dan mudah diaplikasikan serta mampu membantu petani untuk mendapatkan hasil yang maksimal walaupun melakukan budidaya kelapa sawit dilahan yang kurang produktif sekalipun.
Dosis Pemupukan Kelapa Sawit
Bagi pemilik perkebunan sawit yang sudah lama, cara pemupukan sudah tidak asing lagi atau istilahnya sudah hapal diluar kepala. Tetapi karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi dalam cara budidayanya kadang masih saja ada tanaman yang tidak tumbuh dengan baik. Ini biasanya disebabkan oleh faktor serangan hama dan jenis tanaman. Yang sudah ahli saja kadang kala mengalami kegagalan panen apalagi bagi anda yang baru mulai menjadi pekebun sawit. Belajarlah kepada ahlinya dan pelajari bagaimana metode pemupukan sawit yang baik dan benar.
Ini merupakan kunci sukses budidaya kelapa sawit yang paling penting. Jangan pernah mau untuk terus belajar.
Untuk diketahui, tanaman sawit menghasilkan buah dan bisa dipanen setiap 2 minggu sekali jika dikelola dengan benar. Dengan kata lain petani akan bisa memanen buah sawit setiap 2 minggu sekali. Namun kenyataannya, dalam siklus 2 mingguan ini kadang kala petani bisa panen melimpah dan minggu berikutnya hasilnya menurun drastis bahkan kadang hanya bisa panen sebulan sekali. Ini biasanya ternyadi karena kurang sehatnya tanaman sawit dalam memproduksi buah diikarenakan pemupukan dan perawatan yang belum maksimal.
Petani mana yang tidak ingin mempunyai kebun yang menghasilkan panen yang melimpah dan stabil..?
Semua petani sawit pasti menginginkan hasil yang maksimal setiap panen.
Selain pemupukan kelapa sawit tidak boleh ditinggalkan, perawatan dengan cara membersihkan piringan, memberihkan rumput, melakukan dodos tandan dan tentu saja pengendalian hama yang baik tentu juga diimbangi dengan managemen pemupukan tanaman yang baik.
Kegagalan dalam budidaya kelapa sawit kebanyakan dikarenakan minimnya informasi dan pengetahuan teknis pemupukan dan dosis pemupukan. Pemberian pupuk haruslah seimbang antara pupuk makro dan mikro.
Lalu bagaimanakah metode pemupukan yang benar..?
Berikut ini adalah metode pemupukan sawit yang sudah banyak digunakan oleh petani sawit Indonesia.
Metode ini tidak 100% benar dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi. Jadi gunakan secara bijak dan selalu konsultasikan kepada orang yang ahli dibidangnya atau orang yang sudah tahu cara budidaya sesuai dengan kondisi tempat anda.
Pemupukan bisa dilakukan dengan sistem tebar atau sistem benam. Anda harus memperhatikan kondisi sekitar tanaman, curah hujan, dll sebelum menggunakan sistem tebar atau benam/tanam.
Jika anda akan menggunakan sistem tebar, sebaiknya pupuk ditebarkan di pinggir piringan dengan jarak 0,5 meter batang jika tanaman masih muda dan jarak 1 - 2,4 meter jika tanaman anda sudah dewasa/tua. Ada juga yang merekomendasikan pemupukan dibawah tajuk daun terluar karena disitulah berkumpul akar serabut.
Untuk sistem benam atau tanam, pemupukan diberikan pada 4 sampai dengan 6 lubang pada piringan kemudian lubang ditutup lagi supaya pupuk cepat terurai dan meresap sehingga mudah terserap akar tanaman. Sistem ini biasanya digunakan untuk lahan yang rendah, sering banjir, dan lahan yang miring.
Pemupukan kelapa sawit biasanya dilakukan 2 sampai 4 kali dalam setahun tergantung budget biaya pemupukannya. Paling bagus dilakukan pada saat awal dan akhir musim penghujan.
Dosis Pemupukan yang Direkomendasikan
Dosis dibawah ini tidak mengikat hanya sebagai panduan saja. Paling bagus memang langsung konsultasi dengan PPL kepercayaan anda karena merekalah yang tahu kondisi sesungguhnya dari lahan anda.
Tabel pemupukan diatas memakai pupuk organik dari PT. Natural Nusantara yaitu POCNASA, Hormonik, SPRNASA dan PWRNUTRITION. Anda bisa menggunakan produk pupuk organik merk lain kepercayaan anda.
Kenapa harus pakai pupuk organik...?
Nanti akan kita kupas tuntas dalam postingan kami selanjutnya. Jadi jangan lupa untuk berlangganan email dari kami.
TIPS SEDERHANA BUDIDAYA KELAPA SAWIT YANG WAJIB ANDA KETAHUI.
Tips dan trik ini bisa anda praktekkan dalam budidaya kelapa sawit anda. Tidak semua cara yang disampaikan disini bisa diaplikasikan tetapi gunakan yang menurut anda bisa dilakukan saja.
- Bersihkan dulu “piringan” sekitar tanaman dari rumput dan alang-alang. Ini adalah langkah pertama yang harus anda lakukan untuk memperolah hasil yang baik.
- Jika piringan bersih maka pemupukan kelapa sawit yang akan dilakukan nanti bisa maksimal dan bisa terserapm semua oleh tanaman sawit. Selain itu, piringan yang bersih bisa membantu mengurangi resiko serangan hama penyakit seperti jamur, ulat, dll.
- Pemupukan untuk areal yang datar, taburkan pupuk merata kira kira berjarak setengah meter dari pohon.
- Usahakan pemupukan merata dan melingkar sekitar batang tanaman. Untuk memperoleh hasil yang merata, lakukan cara ini ke seluruh tanaman dalam satu lahan.
- Jangan menaburkan pupuk ditempat yang bukan semestinya karena hasil pemupukan tidak akan maksimal.
- Jika anda mengaplikasikan jenis pupuk yang tidak boleh dicampur, sebaiknya lokasi/tempat penaburan pupuknya dipisahkan letaknya dan diberi jeda waktu minimal 12 hari antara pupuk pertama dengan pupuk yang lainnya.
- Sebarkan pupuk ditempat yang paling banyak akar rambutnya dan letaknya adalah didekat mahkota daun atau dibawah tajuk terluar tanaman.
- Gunakanlah selalu alat takar untuk membagi jumlah/dosis pupuk supaya dosisnya bisa tepat.
- Pupuk memang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan produksi buah sawit, tetapi akan berakibat buruk jika melebihi dosis yang sudah ditentukan.
- Terakhir dan sangat penting sekali untuk diperhatikan. Anda harus bisa membedakan antara pemupukan kelapa sawit yang belum menghasilkan dan ketika tanaman sawit yang sudah menghasilkan. Kedua kondisi tanaman ini sangat berbeda cara pemupukannya.
Demikianlah salah satu Cara Pemupukan Kelepa Sawit Yang Sering Digunakan Dan Terbukti Berhasil membantu petani untuk meningkatkan hasil panen sawitnya.
Sekali lagi anda harus selalu terus mencari informasi seputar budidaya kelapa sawit ini supaya pengetahuan anda semakin banyak dan terhindar dari kerugian.
Posting Komentar untuk "Cara Pemupukan Kelepa Sawit Yang Sering Digunakan Dan Terbukti Berhasil"