Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Hama Ulat Api di Tanaman Kelapa Sawit

SeputarSawit - Hama tanaman sawit jenis ulat api ini merupakan hama yang bisa menyerang tanaman sawit mulai dari helaian daun bagian bawah. Dalam kondisi tingkat serangan ulat yang sangat parah, tanaman bisa kehilangan daun hingga 90 %.
Jenis ulat api yang banyak ditemukan di Indonesia dan menyebabkan kerusakan paling hebat antara lain Darna trima, Setora nitens, Ploneta diducta dan Setothosea asigna.

Semua tanaman sawit rentan terhadap serangan ulat api seperti halnya ulat kantong dari mulai pembibitan sampai TM. Kerusakan yang ditimbulkan dari serangan ulat api bisa mencapai  40% – 80% dari daunnya habis dimakan ulat ini yang bisa mengakibatkan kematian pada sawit jika tidak dikendalikan dengan baik.

Karakteristik Ulat Api

Cara Mengatasi Hama Ulat Api di Tanaman Kelapa SawitUlat api merupakan salah satu musuh utama perkebunan kelapa sawit. Hama ini sangat di takuti dalam perkebunan kelapa sawit bisa menyebabkan efek kerugian yang sangat besar pada kebun tanaman kelapa sawit. Ulat api biasanya menyerang bagian daun. Pada tahap pembibitan sawit,  serangan ulat api akan menyebabkan kerusakan jangka panjang karena akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi di masa mendatang. Untuk tanaman yang sedang memasuki masa produktif, serangan ulat api bisa menyebabkan menurunnya hasil produksi.

Seperti yang kita ketahui bahwa secara teoritis kelapa sawit akan mempunyai tunas baru setiap 2 pekan sekali. Fungsi daun sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena sebagai tempat terjadinya fotosisntesis yang selanjutnya akan berperan sangat penting untuk pembentukan bunga dan buah.
Apabila daun tersebut rusak karena diserang hama ulat api maka akan berakibat menjadi tidak maksimalnya pembentukan bunga dan buah yang  berakibat menurunnya produktivitas tanaman.

Kenyataan yang banyak  dihadapi perusahaan perkebunan kelapa sawit menunjukkan bahwa tingkat serangan ulat api bisa menurunkan hasil produksi kelapa sawit sebanyak 25% pada tahun pertama. pada tahun kedua menjadi 50% dan memasuki tahun ketiga mencapai bisa mencapai 75%.
Memang sangat luar biasa dampak yang dihasilkan ulat api ini jika tidak diantisipasi sejak dini.

Dalam perkembangannya, banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit mulai melakukan pengendalian hama ulat api. Memusnahkan langsung ulat api rasanya tidak mungkin bisa dilakukan. Upaya yang  bisa dilakukan sekarang adalah dengan cara menekan pertumbuhan ulat api tersebut menuju ke batas ambang.

Cara Mengatasi Hama Ulat Api

1. Pengendalian Secara Kimiawi
Banyak sekali dipasaran beredar insektisida untuk membasmi ulat api ini. Kebanyakan dari insektisida ini berbahan aktif profenofos , deltametrin dan lamda sihalothrin. Tetapi tingkat keefektifannya mulai diragukan dikarenakan perkembangbiakan ulat api yang tidak bisa terkontrol karena mulai hilangnya musuh musuh alami ulat api ini karena penggunaan pestisida kimia yang tidak terkontrol. Bisa juga karena ulat jenis ini mulai kebal dengan pestisida pestisida diatas.

2. Pengendalian Hayati
Populasi ulat api sebenarnya bisa terkntrol jika musuh alami predator dan parasitoid dari ulat api tersebut masih ada. tetapi dikarenakan pemakaian pestisida kimia yang berlebihan menjadikan predaator alami tersebut menjadi berkurang dan terjadi ledakan populasi ulat api tersebut.
Musuh alami dari ulat api yang mulai sering digunakan adalah Eochantecona furcellata dan Sycanus leucomesus.
Maka dari itu, mulai sekarang hendaklah melakukan budidaya ramah lingkungan dengan memakai pestisida yang ramah lingkungan sehingga perkembangan musuh alami dari ulat api juga terjada.

Salah satu cara paling mudah untuk mengendalikan penyebaran ulat api adalah dengan cara menggunakan agensia hayati Beauveria Bassiana.
Agensia hayati ini bekerja dengan cara masuk melalui mulut serangga hama. Beauveria Bassiana kemudian tumbuh dan berkembang untuk kemudian menghancurkan sistem organ ulat api dari dalam.

Larva yang terinfeksi beauveira bassianan
Larva yang terinfeksi beauveira bassianan

 

BVR juga akan menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim Kitinase, Protease, Lipase dan akan bekerja menghancurkan kulit dari hama yang terkena. Selain itu, BVR juga akan mengeluarkan racun Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat yang berguna untuk untuk membunuh hama.
Biasanya hama yang terinfeksi beauveria bassiana akan keluar seperti jamur diseluruh tubuhnya. 

Miselium tumbuh secara progresif dan muncul di selueurh badan serta akan berubah warna menjadi  putih pada hama yang mati.
Jika hama yang sudah terinfeksi tersinggung hama yang sehatsehat, maka hama yang sehat akan akan tertulari. Penularan juga bisa melalui angin. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi Beauveria.


Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Hama Ulat Api di Tanaman Kelapa Sawit"